Penelitian Deskriktif: Prinsip Penelitian Survey dan Evaluasi dalam Penelitian Pendidikan
Penelitian deskriptif atau non-eksperimen merupakan penelitian yang menggambarkan suatu fenomena dengan jalan mendeskripsikan satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel. Oleh karena itu, penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Penelitian ini lebih memberikan tekanan pada deskripsi suatu variabel tanpa menghubungkan dengan variabel lain.
Masalah Penelitian
Seperti penelitian pada umumnya, penelitian deskriptif dilakukan dengan didasarkan pada adanya masalah. Dalam peneliti menemukan masalah merupakan pekerjaan yang tidak mudah, maka perlu diperhatikan kelayakan dari masalah tersebut, sehingga yang didapatkan adalah masalah yang betul-betul masalah. Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai kelayakan masalah dalam penelitian pendidikan biologi, diantaranya: 1) Berkaitan dengan disiplin ilmu peneliti, maka dalam hal ini masalah berkaitan dengan pendidikan; 2) Merupakan sebuah masalah yang terbarukan atau sesuai dengan dinamika kekinian; 3) Belum pernah dijawab oleh peneliti lain secara empiris (belum pernah diteliti oleh peneliti lain); 4) Mampu dilakukan oleh peneliti (sesuai dengan kemampuan peneliti secara teknis pelaksanaan penelitian).Dalam penelitian deskriptif dikenal adanya penelitian survei dan evaluasi, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Penelitian Survei
Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Penelitian survei memiliki dua lingkup, yaitu survei sensus dan survei sampel. Survei sensus dilakukan untuk memperoleh data dari masing-masing individu dalam suatu populasi. Survei sensus biasanya dilakukan jika populasinya relatif kecil dan mudah dijangkau. Sedangkan survei sampel dilakukan untuk memperoleh data pada sebagian kecil suatu populasi.
Secara umum tujuan penelitian survei adalah Response Self Report (Responden melaporkan sendiri kondisinya). Karena pada dasarnya penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden tanpa adanya intervensi peneliti.
b. Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi adalah penelitian terapan yang merupakan cara yang sistematis untuk mengetahui efektivitas suatu program, tindakan atau kebijakan atau obyek lain yang diteliti bila dibandingkan dengan tujuan atau standar yang ditetapkan. Penelitian evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas suatu kebijakan atau program, berdasarkan umpan balik dari orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan proses tersebut.
Dalam melakukan penelitian survei dan evaluasi, secara umum terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti: menentukan populasi atau sampel yang akan digunakan. Sebagaimana dipahami, populasi merupakan keseluruhan objek yang akan diteliti. Anggota populasi dalam hal ini merupakan benda hidup yang sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut populasi infinit atau tak terbatas, contohnya jumlah penduduk di sebuah kecamatan. Sedangkan, populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi—seperti jumlah siswa di sebuah sekolah) dinamakan populasi finit.
Sedangkan, karena pertimbangan tertentu seperti keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, peneliti dapat menggunakan sampel. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Jika peneliti menggunakan sampel maka, jumlah sampel yang mewakili pun perlu diperhatikan dengan menggunakan teknik sampling. Teknik sampling yang terdapat dalam penelitian adalah Probability Sampling (seluruh anggota populasi memiliki peluang untuk dipilih menjadi sampel), yang meliputi Simple Random Sampling, Propotionate Steatified Random Sampling, Dispropotionate Stratified Random, Cluster Sampling. Selain itu terdapat teknik sampling, Non-Probability Sampling (anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel) yang meliputi Sampling Sistematis, Sampling Kuota, Sampling Insidental, Sampling Purposive, Sampling Jenuh dan Snowball Sampling. Sebagai contoh: teknik sampling yang umumnya digunakan dalam penelitian survei adalah Cluster Sampling karena berkaitan dengan daerah yang memiliki jumlah subyek yang banyak. Salah satu bentuk cluster sampling adalah Multi-Stage Random Sampling. Multi-Stage Random Sampling (penarikan sampel bertahap) dilakukan jika cakupan penelitian (populasinya) sangat besar. Tahap yang dilaksanakan dilakukan dari daerah yang besar menuju daerah yang lebih kecil.
Setelah diketahui subyek dari penelitian, maka hal lain yang perlu diperhatikan adalah instrumen penelitian. Dalam hal ini instrumen penelitian yang umumnya digunakan berbentuk tertulis maupun non-tertulis (uji performa). Dalam bentuk tertulis, dikenal adanya instrumen berupa questioner, soal atau daftar wawancara. Sedangkan. Dalam bentuk uji performa dapat kita lakukan pada evaluasi, contohnya dalam mengevaluasi keterampilan (performa) siswa menggunakan mikroskop.
Setelah data terkumpul dari seluruh responden, maka yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah analisis data. Analisis data dimaksudkan untuk mentabulasi data, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Namun, untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.
Teknik analisis data dalam kuantitatif menggunanakan uji statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk penelitian populasi. Hal yang disajikan dalam statistik deskriptif adalah data yang berupa diagram atau grafik, perhitungan mean, median, modus, standar deviasi. Selain itu, statistik deskriptif dapat dilakukan untuk mencari kuatnya hubungan antar variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi atau membandingkan dua rata-rata atau lebih yang tidak perlu diuji signifikansinya. Sedangkan, pada statistik inferensial merupakan teknik statistik yang menganalisis sampel. Dalam hal ini statistik inferensial dibagi dua, yaitu statistik parametris dan non-parametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter melalui statistik. Parameter populasi itu rata-rata, simpangan baku dan varians. Selain itu, parametris memerlukan terpenuhinya beberapa asumsi, yaitu data harus berdistribusi normal, data harus homogen, dan uji regresinya harus linear. Sedangkan statistik non-parametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi dengan tidak banyak asumsi. Setelah data dianalisis barulah dapat disajikan secara deskriptif dalam bentuk pembahasan.
0 comments:
Post a Comment